Apa perbedaan antara teori kunci gembok dengan teori induksi pas – CIKIJING.COM

Apa perbedaan antara teori kunci gembok dengan teori induksi pas

Kelas: XII
Mata pelajaran: Biologi
Materi:  Enzim

Kata Kunci: lock and key, induced fit

Saya akan mencoba menjawab pertanyaan ini dengan dua jawaban:

Jawaban pendek:

Perbedaan teori lock and key dengan induced fit:

– teori lock and key: enzim dianggap sebagai suatu lubang kunci, yang hanya dapat membantu terjadinya reaksi pada senyawa yang cocok.

– teori induced fit: enzim memiliki sisi aktif yang dapat berubah bentuk. Senyawa yang bisa merubah sisi aktif dan dengan perubahan tidak tidak terlalu banyak akan bisa dibantu reaksinya

Jawaban panjang:

Enzim adalah protein yang mempercepat (mengkatalis) reaksi kimia di dalam tubuh kita.

Mekanisme dasar dimana enzim mempercepat reaksi kimia adalah dengan pengikatan senyawa ke sisi aktif pada enzim. Sisi aktif adalah daerah spesifik enzim yang melekat dengan senyawa yang reaksinya akan dipercepat. Pengikatan senyawa ke enzim menyebabkan perubahan distribusi elektron pada ikatan kimia dari substrat. Ini menyebabkan reaksi kimia bisa terjadi. Reaksi ini menghasilkan produk yang kemudian dilepaskan dari permukaan enzim dan enzim siap untuk proses reaksi berikutnya.

Situs aktif enzim memiliki bentuk molekul yang unik yang saling melengkapi dengan bentuk senyawa yang dikatalis, mirip dengan puzzle yang saling melengkapi. Ini berarti enzim bereaksi hanya dengan satu atau beberapa senyawa saja.

Ada dua teori tentang cara kerja enzim:

Teori Lock and Key:

Teori Lock and Key dicetuskan pada tahun 1894 oleh Emil Fischer. Dalam teori ini, enzim diibaratkan sebagai lubang kunci (lock) dan senyawa yang bereaksi adalah kuncinya (key). Hanya kunci berbentuk tepat (senyawa yang tepat) yang bisa pas masuk ke lubang kunci (sisi aktif enzim). Senyawa berbentuk atau ukuran yang tidak tepat tidak akan bisa melekat dengan enzim. Sehingga hanya senyawa tertentu yang bisa dibantu reaksinya oleh enzim.

Teori Induced Fit:

Teori induksi fit mengasumsikan bahwa substrat berperan dalam menentukan bentuk akhir dari enzim. Teori ini beranggapan bahwa sisi aktif dari enzim tersebut bersifat fleksibel. Senyawa yang bisa mengubah sisi aktif dalah jumlah yang tidak terlalu banyak, akan bisa mengalami reaksi yang dikatalis oleh enzim.

Sementara senyawa tertentu dapat mengikat enzim, tetapi tidak bereaksi karena enzim telah berubah terlalu banyak. Senyawa lain yang terlalu kecil untuk merubah sisi yang tepat tidak dapat bereaksi.

Terimakasih telah melihat kategori tanya jawab di CIKIJING.COM

You May Also Like